Saturday, August 6, 2011

MEREKA YANG LEBIH BAIK DARI SAHABAT NABI SAW?

Mereka Yang Lebih Baik Dari Sahabat Nabi?

July 25, 2011 by alfanarku

Dalam rangka menyebarkan keragu-raguan bahwa para sahabat Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam adalah generasi terbaik umat ini sebagaimana dengan sangat jelas telah disabdakan Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim berikut ini:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ كَثِيرٍ أَخْبَرَنَا سُفْيَانُ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ إِبْرَاهِيمَ عَنْ عَبِيدَةَ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ خَيْرُ النَّاسِ قَرْنِي ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ الَّذِينَ يَلُونَهُمْ ثُمَّ يَجِيءُ أَقْوَامٌ تَسْبِقُ شَهَادَةُ أَحَدِهِمْ يَمِينَهُ وَيَمِينُهُ شَهَادَتَهُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ وَكَانُوا يَضْرِبُونَنَا عَلَى الشَّهَادَةِ وَالْعَهْدِ

Bukhari 34.16/2458. Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Katsir telah mengabarkan kepada kami Sufyan dari Manshur dari Ibrahim dari ‘Ubaidah dari ‘Abdullah radliallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: Sebaik-baik manusia adalah orang-orang yang hidup pada zamanku (generasiku) kemudian orang-orang setelah mereka kemudian orang-orang setelah mereka. Kemudian akan datang sebuah kaum yang persaksian seorang dari mereka mendahului sumpahnya dan sumpahnya mendahului persaksiannya. Ibrahim berkata; Dahulu, mereka (para shahabat) mengajarkan kami tentang bersaksi dan memegang janji (Mereka memukul kami bila melanggar perjanjian dan persaksian) .

Faedah yang kita dapatkan dari hadits di atas :

1. Manusia terbaik adalah generasi Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam yaitu para sahabat kemudian sesudahnya (Tabi’in) dan sesudah mereka (Tabi’ut Tabi’in).
2. Para sahabat adalah orang-orang yang bersaksi benar dan memegang janji, sehingga pantaslah dikatakan jika mereka adalah orang-orang yang adil.

Seorang syi’i rafidhi nashibi mencoba menukil sebuah riwayat yang seolah-olah riwayat tersebut berlawanan dengan hadits di atas yaitu :

أبو جمعة قال تغدينا مع رسول الله صلى الله عليه و سلم ومعنا أبو عبيدة بن الجراح قال فقال يا رسول الله هل أحد خير منا اسلمنا معك وجاهدنا معك قال نعم قوم يكونون من بعدكم يؤمنون بي ولم يروني

Diriwayatkan dari Abu Jum’ah RA yang berkata “Suatu saat kami pernah makan siang bersama Rasulullah SAW dan ketika itu ada Abu Ubaidah bin Jarrah RA yang berkata “Wahai Rasulullah SAW adakah orang yang lebih baik dari kami? Kami memeluk Islam dan berjihad bersama Engkau. Beliau SAW menjawab “Ya, ada yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaKu padahal mereka tidak melihat Aku”.

Hadis ini diriwayatkan oleh Imam Ahmad dalam Musnad Ahmad juz 4 hal 106 hadis no 17017 tahqiq Syaikh Syu’aib Al Arnauth dimana beliau berkata حديث صحيح hadis ini shahih.

Kalau kita membandingkan sekilas memang tampak berlawanan antara kedua hadits tersebut, yang satu menyebutkan bahwa sebaik-baik manusia adalah manusia di zaman Nabi shalallahu ‘alaihi wasallam yaitu para sahabat (tentunya di dalamnya termasuk ahlul bait), sedangkan dalam riwayat Ahmad, Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam mengabarkan bahwa ada kaum yang akan datang setelah sahabat yang mereka lebih baik daripada para sahabat.

Tetapi kalau kita mau mencermati sebenarnya mudah untuk disinkronkan dan tidak ada pertentangan antara kedua riwayat tersebut, karena dalam riwayat musnad Ahmad, sudah dijelaskan kekhususan keunggulan kaum yang akan datang setelah masa para sahabat tersebut, yaitu mereka beriman kepada Nabi shalallahu ‘alaihi wasalam padahal mereka tidak melihat atau bertemu dengan beliau.

Beliau SAW menjawab “Ya, ada, yaitu kaum yang akan datang setelah kalian, yang beriman kepadaku padahal mereka tidak melihat aku”.

Kekhususan ini kemudian tidaklah berarti bahwa dalam segala aspek mereka lebih unggul dari generasi sahabat, secara umum para sahabat tetap lah generasi terbaik. Karena Allah Azza wa Jalla sendiri yang membedakan tingkatan derajat generasi awal Islam dibandingkan dengan generasi yang datang sesudahnya :

وَمَا لَكُمْ أَلَّا تُنفِقُوا فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَلِلَّهِ مِيرَاثُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَا يَسْتَوِي مِنكُم مَّنْ أَنفَقَ مِن قَبْلِ الْفَتْحِ وَقَاتَلَ أُوْلَئِكَ أَعْظَمُ دَرَجَةً مِّنَ الَّذِينَ أَنفَقُوا مِن بَعْدُ وَقَاتَلُوا وَكُلّاً وَعَدَ اللَّهُ الْحُسْنَى وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Dan mengapa kamu tidak menafkahkan (sebagian hartamu) pada jalan Allah, padahal Allah-lah yang mempusakai (mempunyai) langit dan bumi? Tidak sama di antara kamu orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sebelum penaklukan (Mekah). Mereka lebih tingi derajatnya daripada orang-orang yang menafkahkan (hartanya) dan berperang sesudah itu. Allah menjanjikan kepada masing-masing mereka (balasan) yang lebih baik. Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.(Al-Hadid : 10)

Ayat di atas adalah hujjah yang qath’i mengenai ketinggian derajat generasi awal Islam dibandingkan dengan generasi yang datang sesudahnya.

Semoga Allah selalu menjaga kita dari syubhat-syubhat musuh Islam.

Wassalam.

No comments:

Post a Comment